BeritaUniversitas di Bandung

Unair Lantik Empat Guru Besar, Orasi Pengukuhan Penuh Gelak Tawa – Jawa Pos – JawaPos

JawaPos.com – Prosesi pengukuhan empat guru besar baru yang dimiliki Universitas Airlangga (Unair) berlangsung berbeda Sabtu (8/7). Tidak seperti prosesi pengukuhan pada umumnya yang serbaserius, prosesi pengukuhan yang berlangsung di Aula Garuda Mukti Gedung Rektorat Unair tersebut dipenuhi gelak tawa tamu undangan.

”Saya sebenarnya pengen mengajukan guru besar bidang kemiskinan. Karena bidang tersebut memang cocok dengan kehidupan saya,” terang Prof Bagong Suyanto saat membuka pidato pengukuhannya Sosiologi Ekonomi: Dinamika Kapitalisme dan Gaya Hidup Masyarakat Konsumer di Era Postmodern. Pembukaan nyleneh tersebut membuat tawa hadirin berderai.

Dalam pidato tersebut Bagong membawa permasalahan global yang saat ini melanda masyarakat dunia. Menurut dia, mekanisme sistem kapitalis yang selama ini selalu mengeksploitasi sistem produksi telah bergeser. Eksploitasi kapitalis kini merambah konsumen.

Ironisnya, eksploitasi yang menyasar para konsumen tersebut tidak dapat dirasakan secara langsung. Eksploitasi tersebut dilakukan melalui penguasaan pikiran. Sehingga membuat banyak orang yang sebenarnya telah dieksploitasi, tidak merasakan dampak kerugiannya.

Kondisi itu bisa dilihat dari paradikma masyarakat yang membeli barang atas dasar fungsi kedua. Dimana, orang tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. ”Coba kalau ibu-ibu pergi ke mall. Pasti ibu-ibu disini lebih bangga membeli tas bermerek dengan harga ratusan juta rupiah. Dibandingkan membeli tas murah,” jelasnya. Disindir begitu, tamu undangan yang sebagian besar perempuan kembali tertawa.

Meski terlihat berdampak negatif, Bagong mengungkapkan, iklim eksploitasi gaya baru tersebut sebenarnya dapat bermanfaat dalam pengembangan ekonomi. Salah satunya dengan pengembangan usaha kecil menengah (UKM). ”Kita bisa ajari mereka membuat masyarakat terpikat dengan produk yang dijual.” katanya. Buat nama-nama unik pada produk yang mereka ciptakan agar masyarakat berbondong-bondong membeli.

Pidato yang tak kalah menarik disampaikan Prof Emy Susanti. Dalam orasi ilmiah berjudul Perempuan, Relasi Kuasa, dan Sosiologi Gender, Emy ingin membangkitkan kesadaran perempuan pada kelas menengah yang harus bangkit. ”Mereka, perempuan masyarakat kelas menengah atas terkena penyakit the gender complex. Mereka nggak merasa kalau mereka tereksploitasi dan tersubdominasi,” tuturnya.
Editor: Suryo Eko Prasetyo
PT Jawa Pos Grup Multimedia
Lantai 10 Gedung Graha Pena Jawa Pos.
Jalan Kebayoran Lama 12, Jakarta Selatan 12210

Telepon: 021-53699659 Fax: 021-5349207
[email protected]
©2024 ProMedia Teknologi

source

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button