Bea Cukai Tekankan Hal Ini untuk Dorong Kemajuan UMKM di Riau dan Jatim
Jakarta (ANTARA) – Bea Cukai kawal perkembangan para pelaku UMKM untuk sukses pasarkan produknya ke mancanegara. Menggandeng berbagai pihak, Bea Cukai menjelaskan berbagai hal penting kepada UMKM masing-masing di Riau dan Jawa Timur.
Dalam pemarannya Iis menekankan bahwa permasalahan utama UMKM adalah bagaimana menjaga tingkat konsistensi produksi meskipun terdapat berbagai faktor yang menghambat permintaan pasar. Menurutnya para UMKM tidak perlu menunggu produk sampai berkontainer-kontainer untuk dapat melakukan ekspor, tetapi jika mampu memproduksi dalam jumlah kecil dan berlanjut secara konsisten, maka yang kecil tadi akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan.
Selain itu, Ia juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa asing dalam menjabarkan komposisi produk, seperti kandungan bahan baku, komposisi, perizinan, hingga bentuk dan jenis kemasan untuk memikat calon pembeli di pasar global.
“Misalnya bahasa inggris yang bisa dimanfaatkan untuk menjangkau pasar Eropa, atau bahasa arab untuk menjangkau pasar Timur Tengah,” ungkap Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar.
Sebelumnya (06/06), Kanwil Bea Cukai Jatim I dorong ekspor dan menggerakkan roda ekonomi Jawa Timur melalui Podcast Telkom University yang bertajuk Bimasakti, Bincang Menarik Seputar Terkini. Dalam kegiatan tersebut, Bea Cukai menekankan bahwa pihaknya mendorong ekspor melalui MoU kerja sama antara Kemenkeu dengan Kemendaglu yang diimplementasikan melalui business matching, pelatihan, dan program pembiayaan UMi, atau fasilitas pembiayaan bagi usaha ultra mikro yang belum dapat mengakses program pembiayaan dari perbankan.
Kanwil Bea Cukai Jatim I juga memberikan dukungan terhadap industri melalui layanan multimoda bersama PT Angkasa Pura Logistik (APLog) atau disebut ATA (APLog to APLog). ATA merupakan pengiriman barang melalui dua moda transportasi atau lebih dalam satu dokumen. Layanan ini menjadi alternatif pengiriman barang khususnya ekspor melalui udara, agar semakin efisien dalam hal waktu dan biaya pengiriman logistik dan dapat menekan biaya produksi, sehingga produk dalam negeri dapat bersaing di pasar internasional.
“Dari sini kita dapat pahami bahwa untuk mendukung UMKM dan menggerakkan roda ekonomi bukan hanya dari pelaku usaha, melainkan dari seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, industri logistik, bahkan seluruh elemen masyarakat,” tutup Encep.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024