PrestasiTelkom UniversityUniversitas di Bandung

Dosen ULM Sosialisasikan Incenerator Buatan Cegah Penyebaran Covid Kepada SMK Telkom Banjarbaru … – Wartaniaga.com

Wartaniaga.com, Banjarbaru- Dosem Universitas Lambung Mangkurat sosialisasikan Incenerator Buatan guna mencegah penyebaran Covid-19 kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Telkom Banjarbaru.
Perlu diketahui Sekolah Menengah Kejuruan Telkom Banjarbaru telah melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Sehingga setiap hari terdapat interaksi antara sesama siswa- siswa, guru, maupun siswa dengan guru.
Oleh karenanya pengetatan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker telah dilaksanakan dengan baik
Akan tetapi timbul dampak berupa meningkatnya jumlah masker bekas pakai.
Waka Kesiswaan SMK Telkom Banjarbaru, Rachman Fachriansyah, S. Kom mengucapkan terima kasih kepada Tim Pengabdian Masyarkat dari ULM yang telah memberikan bantuan incinerator untuk pembakaran masker bekas pakai.
“Sosialisi ini sangat bermanfaat untuk pengetahuan siswa agar tetap menjaga kesehatan,” ucapnya.
Ia mengatakan kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 100 orang siswa-siswa SMK Telkom Banjarbaru, guru, dan staf kesiswaan.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2022, dengan tiga materi. Materi pertama berjudul Pola dan Media penyebaran Covid 19 oleh dr. Noor Muthmainah, M.Kes, diikuti oleh materi kedua berjudul limbah infeksius dan pengolahannya oleh Dr. Eko Suhartono., M.Si, Pemateri ketiga adalah Sumi Kartika, S.SiT., M.Kes. dengan judul Incenerator Buatan.
Incenerator yang disumbangkan merupakan hasil dari penelitian yang dikembangkan oleh Sumi Kartika mahasiswa Prodi Kesmas Program Magister ULM.
Incenerator dengan bahan dasar drum bekas ini mudah dibuat dan harganya cukup murah. Incenerator ini terdiri atas pintu, jaring besi, tungku pembakar, dan cerobong asap.
Salah satu Dosen ULM yang juga sebagai pemateri, dr. Noor Muthmainah, M.Kes mengatakan hasil uji coba laboratorium, incinerator tersebut memiliki rendemen sekitar 6% dan gas yang dihasilkan masih dibawah ambang batas yang ditetapkan oleh Kemenkes RI dan WHO.
“Kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan berkelanjutan” kata dr. Mamay panggilan akrabny.
Terakhir dirinya berharap, hal tersebut perlu dikembangkan sekolah binaan yang dapat menjadi pelopor pencegahan covid-19.
Editor : Aditya












source

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button