Uncategorized @id

Eks Dosen Tel-U Berstatus PDP Meninggal, Keluarganya Negatif Corona


Bandung

Seorang mantan dosen Telkom University (Tel-U), meninggal dunia dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sekeluarga mengikuti rapid test Corona. Tujuh anggota keluarga tersebut dinyatakan negatif Corona.

Pria tersebut ditetapkan berstatus PDP saat dirinya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan, Beleendah, Kabupaten Bandung sebelum akhirnya meninggal dunia, Sabtu (28/3/2020). Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung usai pulang dari Inggris pada 16 Maret 2020.

“Di hari yang sama (ketika wafat suaminya) pukul 17.00 WIB, pihak puskesmas berkunjung ke rumah untuk melakukan rapid test kepada tujuh anggota keluarga (saya, anak, adik, orang tua dan ART).” tulisnya


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekitar pukul 18.00 WIB kami mendapat hasil dari petugas, Alhamdulillah kami dinyatakan negatif COVID-19,” ungkap istri dari pria tersebut di laman facebook-nya, yang dikutip oleh detikcom atas seizin pihak keluarga, Selasa (31/3/2020).

Istrinya menjelaskan, usai pulang dari luar negeri, ia dan istrinya melakukan isolasi diri di rumah secara disiplin. Mereka tidak berinteraksi secara dekat dengan anak maupun anggota keluarga lain.

“Setiap harinya, kesehatan kami selalu dipantau oleh fasilitas kesehatan tingkat 1 (puskesmas). Kami keluar rumah hanya untuk melapor dan periksa ke puskesmas,” katanya.

Masuk hari ke-enam sepulang dari Inggris, suaminya mengalami demam tinggi, sekitar 38 derajat celcius. Lalu ia dilarikan ke RSHS namun karena kondisi suaminya relatif stabil tidak diperlukan perawatan di RSHS.

Setelah masuk hari ke 10 suaminya mengalami gejala batuk kering diserta sesak nafas. Suaminya dirujuk untuk mendatangi RSUD Al-Ihsan setelah menelepon call center Dinas Kesehatan Jabar.

Di hari ke-12, suaminya masih dirawat di RSUD Al-ihsan. Ia sempat melakukan komunikasi dengan sang suami melalui video call. Namun nahas, itu adalah saat terakhir ia mendengar suara sang suami.

“Massha Allah saya masih diberi kesempatan untuk terakhir kalinya meminta maaf kepada beliau,” tuturnya mengisahkan detik terakhir perbincangan bersama sang suami.

Suaminya, yang juga merupakan alumni Tel-U, Jurusan Teknik Elektro Angkatan Tahun 2002, menghembuskan nafas terakhirnya pukul 08.40 WIB.

“Bapak sudah tenang, Mashaa Allah seperti tidur, tenang sekali. Wajahnya ga tegang sama sekali, tersenyum, wajahnya bercahaya,” tuturnya menceritakan perkataan ustadz yang sempat menyolatkan sang suami.

Kini, jenazah eks dosen Tel-U tersebut sudah dikebumikan di kawasan pemakaman di Sumedang. Pihak keluarga melakukan isolasi mandiri sesuai anjuran pihak puskesmas.

(mud/mud)

Source link

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button