Ini Kata Ketua BEM Tel-U soal #TelkomBerdusta yang Sempat Menggema di Twitter – Tribunjabar.id – Tribun Jabar
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Tagar #TelkomBerdusta menggema di lini masa Twitter pada Senin (6/7/2020). Saat dikroscek pada Santiko, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Telkom University (Tel-U), tagar itu merupakan reaksi atas manajemen kampus yang belum memberikan kepastian ihwal tuntutan mahasiswa.
Mahasiswa Tel-U sudah berunjuk rasa soal itu sejak pekan lalu. Mereka menuntut agar kampus memberikan potongan biaya penyelenggara pendidikan (BPP) sebesar 50 persen kepada seluruh mahasiswa untuk semester ganjil ke depan.
Mereka juga menuntut agar kampus transparan soal pengelolaan anggaran.
“Nah, tuntutan itu sudah kami sampaikan ke manajemen kampus. Kami sudah bertemu dengan rektorat namun hingga 3 Juli tuntutannya tidak ada tanda-tanda akan dipenuhi, tidak ada kepastian,” ujar Santiko via ponselnya, Senin (6/7/2020).
• Engku Emran Keluhkan soal Makanan Seusai Cerai dengan Laudya Cynthia Bella, Tanda Merasa Kehilangan?
Karena tuntutannya tak kunjung dipenuhi, mahasiswa Tel-U kemudian menggalang opini di Twitter ihwal manajemen kampus yang bergeming dan tidak memenuhi tuntutan mahasiswa.
“Tuntutan itu didasarkan bahwa banyak orang tua mahasiswa yang turut terdampak Covid-19,” ujarnya.
Ia sadar bahwa Tel-U bukan kampus milik negara yang memberikan banyak subsidi pada mahasiswanya. Tel-U merupakan kampus swasta di bawah naungan Telkom, BUMN raksasa di Indonesia di bidang telekomunikasi.
Karena swasta, maka, mahasiswa yang membayar biaya pendidikan tersebut. Lantas, di tengah pandemi, apakah kampus memungkinkan memberi diskon BPP hingga 50 persen untuk seluruh mahasiswa?
“Makanya kami menuntut agar kampus transparan dalam pengelolaan laporan keuangan tahunan, rencana kerja manajerial dan rencana kerja anggaran. Bagaimana kami bisa menganalisis kampus sanggup memberi keringanan, kalau kampus sendiri tidak transparan soal keuangan,” ucap dia.
Dia mengakui kampus sudah memberikan keringanan BPP dan subsidi kuota untuk kuliah daring selama tiga bulan ke belakang, saat pandemi Covid 19 masih memuncak.
“Memang ada, untuk tiga bulan terakhir memang ada subsidi kuota. Yang kami tuntut itu soal ke depan, semester ganjil agar tetap ada pemotongan BPP,” ucap Santiko.
Mahasiswa Tel-U saat ini berjumlah sekira 28 ribu. Akan bertambah seiring penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
Ada pun biaya BPP di kampus Tel-U, kata dia, beragam. Namun, rata-rata kurang dari Rp 10 juta.
• Duh, Uang Korupsi RTH Kota Bandung Diduga Dipakai untuk Bayar Kerugian Negara Kasus Korupsi Bansos