Komdigi Gandeng Telkom University Perkuat SDM Sistem Kabel Laut

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggandeng perguruan tinggi, pelaku industri, dan asosiasi untuk mencetak talenta digital sektor Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) sebagai bagian dari strategi memperkuat kedaulatan digital Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menegaskan bahwa infrastruktur fiber optik antarpulau sangat vital dalam menghadirkan bandwidth besar dan konektivitas andal, terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia.
“Kita membutuhkan talenta-talenta tersebut. Saat ini boleh dikatakan masih sedikit talenta yang tersedia di pasar. Oleh karena itu kita berkolaborasi dari perguruan tinggi, dalam hal ini Telkom University akan memberikan pelatihan sertifikasi kurikulum untuk mempersiapkan talenta digital tersebut di bidang subsea,” ujar Boni dalam acara Penandatanganan Komitmen Bersama Subsea Connectivity Ecosystem Development, Kamis (26/6/2025).
Baca Juga: Komdigi Ajak Lulusan Digital Bangun Game Lokal dan Startup
Sebagai mitra utama dari sisi akademik, Telkom University menyatakan kesiapannya untuk menyuplai sumber daya manusia yang kompeten di bidang SKKL. Wakil Rektor Bidang Akademik Telkom University, Parman Sukarno, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan kurikulum khusus subsea dalam program studi Teknik Telekomunikasi, yang setiap tahunnya menerima sekitar 500 mahasiswa.
“Kami punya prodi Teknik Telekomunikasi, setiap tahun kami menerima kurang lebih 500 mahasiswa di area ini. Jadi, kebutuhan-kebutuhan untuk bidang ini (SKKL), Insyaallah kita dapat memenuhi,” kata Parman.
Parman menekankan urgensi SKKL dalam pemerataan layanan digital di seluruh Indonesia, termasuk akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi.
Baca Juga: Komdigi Dorong Pemanfaatan AI di Sektor Pangan
“Indonesia sangat membutuhkan sistem komunikasi bawah laut untuk mendukung konektivitas telekomunikasi yang kuat dan stabil dalam rangka pengembangan digital, membuka akses terhadap informasi pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang merata, hingga beragam peluang ekonomi yang transformatif bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.
Kolaborasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk ASKALSI, IOH, XL-Smart, APJII, ICPC, GSMA, Meta, NEC, Telin, dan VIAVI Solutions. Bonifasius menegaskan bahwa sinergi tersebut diharapkan tidak hanya sebatas seremoni, melainkan menjadi langkah nyata mempercepat transformasi digital nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.