TeknologiTelkom UniversityUniversitas di Bandung

Menristek RI Tantang Tel-U Wujudkan Inovasi Teknologi Dukung Kebutuhan Dunia Kesehatan di Tanah Air – Tribun Jabar

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Menteri Riset dan Teknologi Indonesia / Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mendorong Telkom University (Tel-U) untuk dapat terus melahirkan berbagai produk inovasi teknologi tepat guna.
Inovasi teknologi tersebut terutama yang bukan hanya mampu berdampak manfaat besar bagi kebutuhan masyarakat dan pelaku industri, tapi juga mampu mereduksi produk impor yang selama ini telah merambah sektor-sektor terkecil dari kehidupan bangsa Indonesia. 
“Seperti yang kita ketahui bahwa Telkom University dikategorikan sebagai salah satu perguruan tinggi dengan tingkat penelitian tertinggi atau kategori mandiri, dengan telah mampu konsisten menghasilkan sejumlah hasil penelitian yang menjadi kekuatan dari Tel-U dalam bidang teknologi telekomunikasi dan digitalisasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat pada saat ini, salah satunya produk inovasi Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR), yang merupakan robot disinfeksi dan sterilisasi ruangan dari kontaminasi bakteri termasuk virus Covid-19 dengan teknologi ultraviolet,” ujarnya saat mengunjungi berbagai hasil riset dan inovasi di Kampus Tel-U, Selasa (8/12/2020). 
Baca juga: Penelitian New Generation Network & IoT, Antarkan Prof Rendy Munadi Jadi Guru Besar Ke-2 dari Tel-U
Baca juga: West Java Food and Agriculture Summit Diharapkan Jadi Gerbang Kesejahteraan Petani Jabar
Baca juga: Hasil Quick Count atau Hitung Cepat Pilkada Sukabumi 2020, Lihat via Link Ini, Siapa yang Menang?
Pihaknya pun mendorong, agar Tel-U dapat terus berinovasi dan menciptakan berbagai produk yang dapat membantu perkembangan di bidang Bio-Medika atau alat kesehatan di tanah air melalui keunggulan potensi yang dimilikinya yaitu, perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta digitalisasi.
“Kami berharap kelak, Telkom University ini juga mampu menciptakan sebuah produk yang relevan dengan kebutuhan dari dunia kesehatan tanah air, misalnya robot atau alat kesehatan yang misalnya mampu menggantikan peran tugas perawat, termasuk telemedicine atau perawatan jarak jauh. Sehingga kami harapkan Tel-U bisa terlibat disitu, dan tentunya kami akan memberikan dukungan penuh apabila ada ide yang cocok terkait telemedicine,” ucapnya.
Menanggapi tantangan Menristek tersebut, Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya mengaku siap mewujudkan hal tersebut.
Terlebih, selama ini pihaknya telah berkomitmen, dalam mengembangkan setiap riset dan inovasi, bukan hanya berbasis pada teknologi, tapi juga pada inti permasalahan yang yang ditemukan, baik di masyarakat ataupun di industri. Hal inilah yang menjadi awal gagasan dan tujuan terbentuknya inovasi tersebut.
“Insya Allah sejak awal kami memang telah berkomitmen untuk dapat menghasilkan sebuah inovasi teknologi yang bukan hanya tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat luas, tetapi juga teknologi yang terjangkau secara ekonomi. Oleh karenanya, kami pun di dorong untuk dapat mereduksi produk impor yang ada selama ini,” ujarnya usai mendampingi Menristek dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, salah satu contoh inovasi yang telah dihasilkan Tel-U dan dapat mereduksi produk impor selama ini yaitu, AUMR.
Untuk produk sejenis yang dihasilkan oleh Denmark berkisar harga USD 80.000 atau lebih dari Satu Miliar Rupiah.
Sedangkan AUMR milik Tel-U dengan perbandingan kandungan nilai komponen karya anak bangsa sebesar 80 persen dan 20 persen komponen impor dibandrol harga Rp. 200 jutaan.
Maka, dengan selisih harga yang cukup besar, dapat menempatkan pilihan masyarakat terhadap produk dalam negeri.
“Kedepan, kami pun akan terus mengembangkan berbagai produk inovasi, khususnya dalam bidang digitalisasi dan IoT, salah satu yang telah bekerjasama dengan kami adalah PTPN untuk sektor pertanian atau Agriculture di kawasan Gambung, Kabupaten Bandung. Teknologi inovasi yang tengah dikembangkan di research center kami tersebut terkait bagaimana produk yang dihasilkan, mampu mendeteksi dan mengontrol kondisi dari tanaman, mulai dari pengairan, pemupukan, hingga mengetahui kelembaban tanah dan kandungan unsur hara di dalam tanah, melalui aplikasi berbasis IoT,” ucapnya.
Selain itu, sebagaimana harapan dari Menristek tekait inovasi telemedicine dan e-health, pihaknya pun akan mengembangkan inovasi di sektor tersebut dalam research center terkait human centric engineering yang berfokus pada Bio-Medika. 
“Meskipun saat ini, kami belum memiliki prodi Kedokteran, tapi Tel-U telah memiliki program studi baru yaitu, Teknik Biomedis, dengan kompetensi dosen yang memang berprofesi sebagai dokter dan dukungan teknologi-teknologi yang menunjang dunia kesehatan. Sehingga kesiapan ini dapat mewujudkan harapan dari Pak Menristek tadi dalam mendukung dunia kesehatan tanah air. Sebagaimana diketahui bahwa produk-produk kesehatan kita saat ini mayoritas masih impor,” katanya. (Cipta Permana).

source

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button