Mewaspadai Praktik Curang Uang Digital Bersama Tel-U dan KPK
Bandung –
Open Library Telkom University menggelar kegiatan diskusi bersama para mahasiswa dan tokoh inspiratif di Indonesia, Selasa (24/10/2023). Diskusi tersebut dilakukan dalam rangka merayakan International Literacy Day.
Tema dalam kegiatan tersebut adalah ‘Satu Dekade Telkom University Literacy Event’. Berbagai kalangan pemateri turut hadir dalam memeriahkan kegiatan tersebut.
Diskusi kali ini membahas Praktik Curang Uang Digital Bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan pemateri Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomi, Andry Alamsyah dan Jaksa Penuntut Umum di KPK, Dame Maria Silaban.
Dame mengatakan uang digital saat ini banyak digunakan oleh masyarakat. Namun terdapat beberapa risiko hukum jika tidak mengetahuinya terutama aset kripto.
“Teknologi akan baik jika digunakan dengan benar, namun semuanya akan buruk jika digunakan untuk tindakan kriminal,” ujar Dame, saat memberikan pemaparannya kepada mahasiswa.
Menurutnya dengan berjalannya kemajuan digital, tindak pidana pencucian uang (TPPU) akan semakin meluas. Sehingga hal tersebut harus dihindari.
“Seiring kemajuan digital, modus-modus pencucian uang itu sudah semakin cantik, semakin kompleks, dan bisa sampai lintas negara,” katanya.
Dame menegaskan mata uang kripto akan menjadi ancaman baru. Bahkan dirinya memprediksi akan menjadi sesuatu yang besar.
“Aset kripto sudah semakin marak ketika ada di Indonesia. Tahun 2021 transaksinya sampai Rp 459 triliun. Tahun tersebut tengah booming banget, orang-orang berlomba-lomba atau fomo pada masuk ke aset kripto, bitcoin. Tahun 2022 transaksinya Rp 279 triliun. Turun karena terjadi adanya penurunan nilai,” jelasnya.
Dia menilai korupsi dan narkotika adalah tindak pidana asal yang berisiko tinggi berbuntut TPPU. Kemudian korporasi dan perorangan adalah platform tindak pidana TPPU berisiko tinggi.
“Adanya kasus Indra Kenz, dia didakwa melakukan TPPU. Jadi divonis selama 10 tahun dan denda Rp 5 miliar. Selain itu ternyata aset-aset dirampas dan disita negara,” bebernya.
Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomi, Andry Alamsyah dan Jaksa Penuntut Umum di KPK, Dame Maria Silaban saat memaparkan materi dihadapan mahasiswa. (Foto: Yuga Hassani/ detikJabar) Foto: Yuga Hassani/detikJabar |
Dame menyebutkan terdapat ratusan aset kripto yang berizin di Indonesia. Namun masyarakat harus tetap melakukan filter dan jangan sembarangan melakukan investasi.
“Aset kripto yang boleh berizin di Indonesia ada sebanyak 383. Jangan sampai kita masuk dalam investasi bodong. Kita harus memahami ada 383 kripto, terus memilih kripto yang cocok. Apa untungnya, jangka pendek atau menengah,” ucapnya.
Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomi Tel-U, Andry Alamsyah mengungkapkan saat ini sudah saatnya memerlukan website triple zero. Dengan metode pembayaran langsung blokchain.
“Jadi saya tahu isi dompet saya, dan dompet orang lain. Kalau kita tahu dompet orang lain, enak transparan. Gak ada lagi orang yang tipu menipu,” jelas Andry.
Hal tersebut akan membuat kinerja KPK lebih mudah. Padalnya tidak ada lagi orang yang berbohong.
“Jadi masa depan KPK lebih enak. Semua uang bisa kita lihat. Tapi orangnya bisa tersembunyi,” bebernya.
Setelah itu web berevolusi dengan sistem tukar menukar uang secara langsung. Jadi tidak memerlukan perbankan.
“Setelah adanya webtri muncul industri kripto. Kita gak perlu platform, semuanya muncul langsung. Di sana sifatnya desentralisasi, privasi kita tersembunyi, di dalamnya bisa apa saja dilihat. Ada kripto currenncy, kripto aset, ada NFT,” kata Andry.
“Ini suatu merubah kita bahwa ekonomi digital kaya gini. Makanya jika ingin melakukan investasi jangan memilih gain yang terlalu besar. Karena itu akan membahayakan,” pungkasnya.
Kegiatan ‘Satu Dekade Telkom University Literacy Event’ masih akan berlangsung hingga Kamis, 26 Oktober 2023. Berbagai tema diskusi akan disajikan dalam kegiatan tersebut.
(yum/yum)
Source link