Uncategorized @id

Sekda Monitoring Pelajar Kukar, Kunjungi SMK Wikrama dan Universitas Telkom

 

SEKRETARIS Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono didampingi Kepala Bagian (Kabag) Kerja Sama Ismi Nurul Huda, Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Dendy Irwan Fahriza, Kabag Hukum Purnomo serta Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Kukar, melakukan monitoring atau evaluasi penyelenggaraan pendidikan terhadap pelajar penerima beasiswa kerja sama, di meeting room SMK Wikrama 1 Garut.

Selain itu juga memonitoring penerima beasiswa kerja sama dengan Telkom University angkatan ke satu dan ke dua. Sunggono sekaligus menyambangi penyelenggaraan Pendidikan Telkom University dan pembahasan dengan Universitas Padjajaran Bandung, di Ruang Rapat Harmony, Gedung Graha Wiyata Cacu Sudarijanto, Bandung, Kamis (20/2).

Sunggono mengatakan, atas nama pimpinan dan pengelola anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, menyampaikan selamat kepada pelajar dan mahasiswa.

“Karena kurang lebih 800 penduduk warga Kukar, hampir 40 persen di antaranya adalah kaum muda dan kalianlah yang terpilih. Untuk itu coba kalian renungkan kira-kira kalian sampai di sekolah ini, apakah karena sesuatu yang kebetulan, sesuatu yang direncanakan, dan sesuatu yang benar-benar kalian inginkan atau lebih besar ada campur tangan Allah SWT,” katanya.

“Walaupun kalian mau, tetapi Allah tidak berkehendak kalian tidak akan dapat masuk ke sekolah ini. Dan saya mengingatkan tingkatkan rasa syukur kalian, termasuk dengan cara bersungguh-sungguh menuntut ilmu di sekolah ini,” katanya lagi.

Selanjutnya, kata Sunggono, yang perlu diketahui bahwa Program Beasiswa seperti itu sangat banyak di Kukar. Yaitu, ada Beasiswa Kukar Idaman, Beasiswa Fakir Miskin, Beasiswa Anak Yatim Piatu, Beasiswa Pondok Pesantren, Beasiswa Tematik, Beasiswa 1.000 Guru Sarjana, dan banyak lagi lainnya.

Seperti mereka ini, itu masuk dalam Beasiswa Khusus karna diantara pembiayaannya berasal dari Perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kukar.

“Mengapa sampai Pemkab Kukar menetapkan sekolah Wikrama ini karena seingat saya waktu itu, selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Kukar, di antara yang muncul ketika itu adalah informasi banyaknya anak-anak Kukar yang mau masuk ke Perusahaan Tambang, Minyak dan Gas (Migas) serta Kelapa Sawit.Tetapi disisi lain tidak memiliki kompetensi atau kemampuan yang memadai, khususnya manajemen tingkat menengah,” jelasnya.

Kemudian, lebih lanjut ia mengatakan ada informasi bahwa SMK Wikrama di Bogor dan Garut memiliki kompetensi untuk mendidik itu semua.

Akhirnya perusahaan memerlukan tenaganya dan Pemkab Kukar punya kewenangan terkait hal pendidikan, makanya di kolaborasi kemudian bekerjasama dan perusahaan yang membiayai di awal.

“Dari situlah muncul Ide (gagasan, Red) supaya anak-anak Kukar bersekolah ke Wikrama yang dibiaya oleh perusahaan dan sisanya Pemkab Kukar,” tuturnya.

Kemudian dikembangkan, karena pemkab tidak mau di satu sisi kompetensi perusahaan itu terpenuhi di level manajemennya, tetapi pemkab justru tidak terpenuhi akhirnya pemkab juga mengikutsertakan dalam pembiayaan.


Source link

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button