Shopee Punya Kampus UMKM di Bandung, Ini Fasilitasnya – detikInet
Shopee membuat program Kampus UMKM Shopee Ekspor untuk mendukung UMKM mengembangkan bisnisnya. Hingga saat ini, sudah ada 3 kampus yang sudah berdiri, yakni Solo yang diresmikan pada 18 Mei lalu, Semarang yang diresmikan 15 Agustus, serta Bandung yang diresmikan 5 Agustus lalu.
Dalam acara Virtual Tour Kampus UMKM Shopee Ekspor Bandung, Perwakilan Shopee Kampus UMKM Ekspor Kota Bandung, Abraham menjelaskan semua fasilitas yang disediakan oleh Shopee gratis untuk para pelaku UMKM maupun yang mau memulai usaha.
“Yang pertama ada pusat edukasi ya, jadi ini fungsinya sebagai wadah UMKM di Bandung, untuk edukasi yang mencakup 9 modul training mulai dari basic, hingga yang advance. 9 modul ini kita rangkum dalam 2 minggu dalam 5 kali pertemuan,” ujar Abraham dalam acara yang digelar virtual, Rabu (29/9/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, 9 modul ini terdiri dari; Pembuatan & Pengaturan Toko di Shopee, Pengaturan Pengiriman dan Cara Pemrosesan Pesanan, Pengaturan Fitur Promosi, Pemahaman Manajemen Toko, Mengenal Program-Program Penjual di Shopee dan Pengenalan Shopee Ekspor, Pemahaman Seller Centre dan Mengoptimalkan Manajemen Toko Lebih Lanjut, Meningkatkan Trafik Toko dengan Iklan Shopee, Memaksimalkan Trafik melalui Shopee Feed & Shopee Live, hingga persiapan menuju ekspor.
Lebih lanjut, Fasilitas yang kedua ada Inbound dan Quality Control (QC). Fasilitas ini akan mengedukasi pelaku UMKM alat apa saja yang dibutuhkan dalam menjaga kualitas produknya.
“Juga akan kita edukasi bagaimana cara QC yang benar. Ini penting karena produk yang kami kirim tentu yang berkualitas,” tambah Abraham.
Abraham melanjutkan, yang ada juga Warehouse yang meliputi Putaway, Inventory Control, dan Picking. Fasilitas ini diadakan dengan tujuan agar produk lebih gampang tersimpan dengan baik dan benar, serta barang-barang dengan jenis yang berbeda dapat mendapat slot yang lebih tersusun.
Selain itu, fasilitas yang diberikan juga ada Packing dan Outbound. Fasilitas ini berguna mengedukasi pelaku UMKM untuk mengetahui alat-alat apa saja yang dibutuhkan sebelum kirim, seperti cara packing yang benar, hingga membutuhkan timbangan, komputer scanner dan label dari komputer.
“Lalu selanjutnya yang kelima Export Corner. Nah ekspor dari sistem Shopee berbeda dengan konvensional, karena biasanya orang akan takut bagaimana cara mengirim ke luar negeri atau menerima pesanan dari luar negeri. Nah di kita cara menerima order dan pengiriman untuk impor maupun ekspor nanti akan tetap sama melalui edukasi dari kami,” jelas Abraham.
Kampus UMKM Shoppe Bandung juga menyediakan foto studio. Di sana, pelaku UMKM akan diedukasi cara memakai foto studio, dengan ada tim yang akan mengajari.
“Terutama pake handphone, karena akan kita utamakan terlebih dahulu dengan apa yang dimiliki seller. Zaman sekarang handphone juga udah mumpuni kok buat foto produk. Nanti kita juga akan ajarkan angle dan pencahayaan yang pas,” tambah Abraham.
Ketujuh, ada Studio Livestream untuk mempromosikan produk secara online, yang nantinya akan ada transaksi di livestream tersebut. Shopee juga menyediakan ruang training dengan kapasitas 50 orang untuk kegiatan edukasi. Namun selama PPKM, Abraham menuturkan kegiatan pembelajaran UMKM masih secara online. Menurutnya kelas offline sudah siap, tinggal tunggu kondisi kondusif kembali.
Terakhir, ada Customer Service Area. Tempat ini untuk membantu para seller jika ada isu dan perlu bantuan. Abraham menuturkan, walaupun ada cs online, tapi pihaknya juga menyediakan CS offline.
Di kesempatan yang sama, Head of Public Affairs Shopee, Radynal Nataprawira, mengaku pihaknya memperhatikan potensi ekspor dari UMKM. Menurutnya, potensi ini selalu dikembangkan lantaran keunikan dari sisi pelaku UMKM yang gigih, kreatif, dan willing untuk mau maju.
Radynal menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan pemerintah Jawa Barat menghadirkan kurikulum vokasi Shopee untuk 200 smk di Jawa Barat.
“Karena kita percaya pendidikan UMKM sejak dini sangat penting dibanding mereka joget-joget di depan sosmed, akan lebih bermanfaat mereka menyerap ilmu-ilmu dari UMKM agar dapat menciptakan sistem yang komprehensif mulai dari sdm hingga infrastruktur,” tutur Radynal.
Ia juga berharap program kampus ini akan subur sehingga pelaku UMKM di Jabar dapat tumbuh dan berkembang, bahkan menjadi episentrum UMKM di Indonesia.