TeknologiTelkom UniversityUniversitas di Bandung

Telkom University dan University of Wollongong Bikin Sistem Pemantauan Banjir Rob Berbasis AI – Tekno Tempo

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini
atau Masuk melalui
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
atau Daftar melalui
Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Pencarian Terpopuler
Reporter

Editor
Erwin Prima
Rabu, 15 November 2023 17:04 WIB
Bagikan
TEMPO.CO, JakartaTelkom University dan University of Wollongong Australia bekerja sama membuat sistem manajemen pemantauan dan mitigas banjir pasang surut yang dinamakan Tide Eye. Sistem ini berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menggabungkan teknologi drone serta infrastruktur internet of things atau IoT.
“Tide-Eye dapat mentransformasikan pemantauan ketinggian air laut dan aktivitas banjir rob secara digital,” kata ketua tim peneliti dari Telkom University, Miftadi Sudjai, lewat keterangan tertulis, Rabu, 15 November 2023. 
Baca Juga:
Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu
Sistem itu akan diterapkan di tiga kota di Jawa Tengah, yaitu Pekalongan, Semarang dan Demak. Ketiga daerah itu terletak di wilayah pesisir dataran rendah dan rentan terhadap kenaikan permukaan air laut, banjir rob dan kejadian cuaca ekstrem. “Banjir rob menimbulkan ancaman dan gangguan bagi aktivitas penduduk, berdampak luas ke masyarakat, infrastuktur dan lingkungan,” ujarnya.
Menurut Miftadi, banjir rob atau air laut di ketiga daerah itu pada Mei 2022 misalnya mencapai ketinggian 1,1-2 meter. Banjir merendam 51 persen wilayah Pekalongan dan sebagian besar Semarang. “Begitu juga di wilayah Sayung, Demak, banjir rob sudah masuk hampir 10 kilometer ke wilayah daratan,” kata dia.
Dampak banjir rob antara lain membahayakan keselamatan penduduk, menyebabkan kerusakan harta benda, pengungsian, dan bahkan korban jiwa. Banjir yang berulang mengganggu kehidupan sehari-hari, dan memberikan tekanan tambahan pada layanan darurat dan infrastruktur. Banjir juga berakibat kerusakan parah pada jalan, bangunan, rumah, fasilitas umum, dan drainase.
Baca Juga:
Menjelang Arus Mudik Lebaran, PUPR Diminta Antisipasi Jalan Banjir
Kesehatan warga terdampak ikut terganggu dengan meningkatnya penyakit yang berhubungan dengan kelembapan dan jamur seperti diare, demam berdarah, kutu air, serta keluhan kulit dan paru-paru. Banjir rob pun ikut merusak perekonomian dan pertanian. “Hilangnya lahan produktif telah berdampak serius terhadap penghidupan 5 juta penduduk di tiga kota tersebut,” ujar Miftadi.
Sebagai upaya mitigasi dampak banjir rob, pemerintah telah membangun tembok laut, waduk, dan stasiun pompa besar yang dirancang untuk memompa air melalui tembok laut. Upaya itu dilakukan ketika tingkat pasang surut di waduk melebihi ambang batas tertentu. Sementara pengendalian pompa saat ini masih dilakukan secara manual.
Namun begitu, menurut Miftadi, kurangnya pemantauan permukaan laut secara terus-menerus dan otomatisasi dalam pengendalian pompa air, mengakibatkan buruknya akurasi, ketidaktepatan waktu, dan rendahnya efisiensi dalam menghadapi banjir rob serta mitigasi kerusakan. “Proyek ini akan mengembangkan solusi terdepan, sesuai tujuan, terukur dan terjangkau untuk pemantauan banjir rob,” katanya.
Tide Eye bisa digunakan pekerja infrastruktur air dan penduduk untuk memantau ketinggian air laut dan risiko banjir rob secara langsung atau real-time. Informasinya dapat dipakai untuk mengambil keputusan tepat waktu untuk mencegah banjir. Proyek itu rencananya juga akan membuat database besar yang dapat dibagikan untuk memantau air laut dan banjir rob.
Program ini juga akan mencakup pelatihan bagi staf Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Pemali-Juana agar mereka dapat sepenuhnya mengoperasikan, memelihara, dan mereplikasi sistem di lokasi lain dalam jangka panjang.
Inovasi Tide Eye merupakan hibah riset international dari Kolaborasi untuk Pengetahuan, Inovasi dan Teknologi Australia dan Indonesia atau disingkat Koneksi. Total dana hibah sebesar 350 ribu Dollar Australia atau sekitar Rp 3,5 miliar.
Hibah itu merupakan program kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Department of Foreign Affairs and Trade Australia. Program itu mempertemukan para ahli terkemuka di bidang kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT) dan Machine Learning serta Teknik Lingkungan dari kedua negara.
Gabungan tim peneliti melibatkan Le Chung Tran, Miftadi Sudjai, Aloysius Adya Pramudita, Asep Suhendi, dan Erna Sri Sugesti beserta tim periset dari Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Perguruan Tinggi Intelligent Sensing-IoT, Telkom University. Program penelitian ini juga melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Semarang, dan PT. Hilmy Anugerah Consulting Engineer sebagai mitra lokal.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Berita Selanjutnya
Vivo dan Xiaomi Berinovasi di Jaringan 5.5G, Kecepatannya Diklaim Mampu 5132Mbps
34 menit lalu
Tempo Channel
Dapatkan kabar pilihan editor dan breaking news di Tempo.co WhatsApp Channel.
Artikel Terkait
Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu
Menjelang Arus Mudik Lebaran, PUPR Diminta Antisipasi Jalan Banjir
Youthlab Gelar Diskusi Tren Kecerdasan Buatan Kalangan Gen Z: Memudahkan atau Menyesatkan?
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi
Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu
2 hari lalu
Hujan lebat yang berbarengan dengan pasang air laut menyebabkan banjir pada, 29 Maret 2024 yang merendam 9 desa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Menjelang Arus Mudik Lebaran, PUPR Diminta Antisipasi Jalan Banjir
2 hari lalu
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama meminta Kementerian PUPR mengantisipasi jalan banjir menjelang arus mudik Lebaran 2024
Youthlab Gelar Diskusi Tren Kecerdasan Buatan Kalangan Gen Z: Memudahkan atau Menyesatkan?
3 hari lalu
Kecerdasan buatan seperti pisau bermata dua. Bisa memudahkan, memanjakan atau bahkan menyesatkan.
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
3 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi
4 hari lalu
Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.
Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob
4 hari lalu
Tanggul atau lining dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob menjelang arus mudik lebaran.
Kongres Drone ke-8 Akan Diadakan di Shenzhen, Siapa Peserta dan Apa Temanya?
5 hari lalu
Kongres Drone ke-8 akan diadakan di Shenzhen, Cina Selatan, pada 24 Mei hingga 26 Mei 2024
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah
5 hari lalu
Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan
5 hari lalu
Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
6 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Terpopuler di Tekno
Alasan Penting Digitalisasi Zakat, Demi Kepastian Penerima Sampai Pencegahan Fraud
19 jam lalu
Hadapi Perjalanan Jauh, Pemudik Bisa Manfaatkan Deretan Aplikasi Ini
18 jam lalu
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan
14 jam lalu
Spesifikasi Lengkap Laptop Huawei Matebook D14, Harga Mulai dari Rp 8 Juta
9 jam lalu
Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?
3 jam lalu

7 jam lalu
Lima Catatan Perhimpunan Pendidikan dan Guru Mengenai Polemik Ekskul Pramuka
7 jam lalu
Kwarnas Pramuka Minta Menteri Nadiem Tinjau Ulang Keputusan
13 jam lalu
Mendikbud Nadiem Makarim Tetapkan Pramuka Bukan Lagi Ekskul Wajib di Sekolah, Begini Sejarah Kepramukaan
7 jam lalu
Top 3 Tekno: Rampogan Harimau Jawa, Asal-usul THR, dan 10 Ponsel Terbaru
9 jam lalu
Terkini di Tekno
Vivo dan Xiaomi Berinovasi di Jaringan 5.5G, Kecepatannya Diklaim Mampu 5132Mbps
34 menit lalu
Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral
2 jam lalu
ITB Sediakan 1.700 Kursi Mahasiswa Baru untuk Peserta yang Lolos SNBT 2024
2 jam lalu
Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
2 jam lalu
Game Scions of Ithelia & Update 41 Hadir di Xbox, PlayStation, dan Platform Lainnya
2 jam lalu
Update Fallout 76, Jelajahi Atlantic City yang Memiliki Segudang Rahasia
3 jam lalu
UI Masih Buka Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur UTBK SNBT Sampai 5 April
3 jam lalu
Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?
3 jam lalu
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Perairan Banten hingga Selat Bali
4 jam lalu
Potensi Risiko Gempa, BRIN Lakukan Pemetaan Sesar Sepanjang Pulau Jawa
4 jam lalu
Simak berita harian lebih mendalam di Majalah Tempo Digital.
LAPORAN UTAMA
LAPORAN NASIONAL
Informasi
Trustworthy News
Jaringan Media
Media Sosial
Unduh Aplikasi Tempo

source

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button