Tingkatkan Keamanan Kampus, Tel-U Bangun Command Center dengan 300 CCTV dan 10 Panic Button – Tribun Jabar
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, BOJONGSOANG – Demi meningkatkan keamanan kampus, Telkom University (Tel-U) membangun Command Center, yaitu sistem keamanan berbasis teknologi digital. Tel-U siapkan sebanyak 300 kamera CCTV (Closed Circuit Television) dan 10 unit mesin panic button yang dipasang di area kampus.
Rektor Telkom University Adiwijaya menuturkan seluruh aktivitas atau pergerakan yang ada di lingkungan kampus akan terekam oleh 300 kamera CCTV yang terintegrasi langsung ke dalam satu ruangan yaitu Command Center.
“Jumlah kamera CCTV yang sudah terpasang saat ini baru 152 unit, target kami sebanyak 300 unit. Semua kamera ini terkoneksi ke ruang Command Center kami. Dengan pengawasan keamanan selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu,” tuturnya pada acara Media Gathering Telkom University, di Kampus Tel-U, Bojongsoang, Kamis (23/5/2019).
Adiwijaya menuturkan pihaknya menargetnya sisa kamera CCTV yang belum terpasang dapat terselesaikan dalam waktu enam bulan kedepan. Hal ini demi menciptakan suasana aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa dan sivitas kademika Tel-U.
“Ratusan CCTV ini akan terpasang dan memantau hingga luar area kampus (Outside region), kemudian di lobi dan area gedung kampus, public area campus, hingga keamanan level ruang kelas atau fakultas,” katanya.
• Telkom University Gelar Tel-U Charity Festival, Buka Bersama dan Santuni 500 Anak Yatim Piatu
Selain 300 kamera CCTV Tel-U juga akan memasang 10 unit Panic Button (tombol panik) di sekitar area kampus. Saat ini baru sebanyak lima unit mesin Panic Button yang terpasang, di area yang masih menjangkau area-area kampus.
Menurutnya Panic Button ini sudah dilengkapi dengan emergency call dan juga face monitoring (dengan CCTV) yang juga terhubung ke ruang Command Center. Alat ini bisa digunakan oleh siapapun pada saat tengah terdesak dan memerlukan bantuan dari pihak keamanan kampus.
Panic Button ini dapat difungsikan dengan cara menekan tombol panik berwarna hijau. Lalu yang bersangkutan bisa langsung melapor dan meminta bantuan petugas melalui kamera (face monitoring) yang sudah terpasang pada alat tersebut.
“Patroli saja tidak cukup, dengan adanya panic button ini semua orang bisa langsung mengakses dan bisa meminta bantuan secara direct ke sini (command center) dan (bantuan) langsung dikirim ke lokasi terkait,” tuturnya.
Adiwijaya juga menuturkan sistem keamanan berbasis teknologi, command center sudah banyak diberlakukan di universitas-universitas internasional. Namun untuk di Indonesia sendiri baru diberlakukan di Tel-U saja.
“Insya Alloh yang pertama tapi tujuannya bukan untuk yang pertama, tapi justru memberikan keamanan, kenyamanan di dalam kampus. Jadi mereka para orang tua yang berada jauh di sana, bisa lebih tenang menyekolahkan anak-anaknya disini,” ujarnya.
• Waspada Penipuan Mengatasnamakan Telkom, Jelang Lebaran Kerap Muncul Orang Tak Bertanggung Jawab
Menurutnya Command Center ini sangat dibutuhkan oleh Tel-U, mengingat Tel-U memiliki luas area kampus hingga 500 hektar area. Di dalamnya terdapat sekitar 31 gedung perkuliahan dan gedung-gedung lainnya.
Selain itu ada sekitar 30 ribuan mahasiswa dan 1000 staf serta dosen kampus. Mereka beraktivitas setiap hari, bahkan ada sekitar 7000 orang yang terdiri dari mahasiswa (yang tinggal di asrama kampus), staf, dan dosen yang setiap harinya berkegiatan hingga 24 jam di kampus.
Ditambah beberapa tahun ini sering muncul kasus kehilangan kendaraan, kehilangan barang hingga kejahatan yang terjadi di dalam dan sekitar area kampus.
“Inilah yang menjadi pertimbangan penting bagi kami dalam berkomitmen memberikan pelayanan sebaik-baiknya untuk mahasiswa dan sivitas akademika,” pungkasnya. (mud)