Uncategorized @id

Ubah Cara Warga Kelurahan Tanjung Kelola Sampah, Telkom University Terapkan Inovasi SIMBAHNIRA sebagai Solusi Digital

PURWOKERTO, banyumas.suaramerdeka.com – Guna menekan laju peningkatan volume sampah rumah tangga di wilayah Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, dosen serta mahasiswa Telkom University Purwokerto membuat inovasi teknologi sederhana namun berdampak besar.

Tim mahasiswa Tel-U Purwokerto mengenalkan sistem digital SIMBAHNIRA yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah dan Nilai Ekonomi Limbah Rumah Tangga.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen Telkom University dari Program Studi S1 Bisnis Digital dan S1 Informatika, yaitu Maliana Puspa Arum, Chusnul Maulidina Hidayat, dan Paradise.

Tiga orang mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu Johanes Ageng Dharma, Ivan Farizi Mardia dan Khansaa Adhelia Kurnia Safitri.

Baca Juga: 34 Pemain Muda Ikuti Seleksi Gelombang Kedua Timnas Indonesia U-17, Berikut Daftarnya

“Kami bersama-sama mereka menjawab permasalahan klasik dalam pengelolaan sampah yang selama ini masih dilakukan secara manual, tidak konsisten, dan minim kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah,” kata ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Maliana Puspa Arum, dalam keterangannya, Rabu, 25 Juni 2025.

Menurutnya, Kelurahan Tanjung dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki karakteristik sebagai wilayah dengan jumlah penduduk yang cukup padat serta aktivitas ekonomi yang aktif.

Hal ini tentu berdampak pada jumlah volume sampah yang dihasilkan setiap hari.

Sayangnya pengelolaan sampah di desa ini masih belum terstruktur.

Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Brayan untuk menerapkan teknologi digital ini.

Langkah awal dimulai dari sosialisasi, pelatihan penggunaan sistem, hingga pendampingan secara langsung dalam proses implementasi.

“SIMBAHNIRA dirancang agar mudah digunakan oleh masyarakat umum termasuk mereka yang belum terbiasa menggunakan teknologi. Dalam waktu hanya tiga minggu sejak diterapkan, sistem ini sudah berhasil mencatat lebih dari enam ratus kilogram sampah yang terdiri dari limbah organik dan non organik,” kata dia.

Baca Juga: Optimalkan Pelayanan, Waktu Penutupan Pendaftaran SPMB di Banyumas Diundur

KSM kini memiliki data yang akurat tentang volume dan jenis sampah serta nilai ekonomis dari limbah yang berhasil didaur ulang.

Lebih dari itu kehadiran SIMBAHNIRA membawa perubahan nyata dalam perilaku masyarakat. Warga yang sebelumnya mencampur semua jenis sampah kini mulai terbiasa memilah sampah dari rumah.
Mereka juga menjadi lebih aktif menyetorkan sampah ke KSM. Perubahan ini menunjukkan bahwa edukasi yang tepat dan dukungan sistem yang terstruktur dapat mengubah pola pikir masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

Sistem ini juga mempermudah proses pelaporan kepada pemerintah desa dan mitra pengelolaan sampah.


Source link

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button