TeknologiTelkom UniversityUniversitas di Bandung

Cara Mahasiswa Tel-U Atasi Krisis Identitas Nasionalis Lewat Budaya Sunda – detikJabar

Kolaborasi antara musik modern dengan musik tradisional menjadi tren akhir-akhir ini. Kolaborasi itu merupakan suatu inovasi untuk melestarikan budaya serta alat musik tradisional yang kian ditinggalkan.
Upaya untuk mengenalkan budaya dan alat musik tradisional juga dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Telkom University melalui Gerakan Ayo Kenal Budaya Sunda.
Berlokasi di Taman Musik, Kota Bandung, 400-an mahasiswa berkumpul untuk mengenalkan alat musik tradisional khas Sunda bernama bangkong reang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa ini juga menggelar pameran budaya yang bertujuan untuk mengenalkan alat musik tradisional bangkong reang kepada masyarakat umum, khususnya generasi Z.
Mengusung tagline ‘Apik Uncang’, mahasiswa Telkom University ini menampilkan alat musik tradisional bangkong reang yang dikolaborasikan dengan musik modern.
“Pameran budaya yang kita bawakan itu masih seputar adat Sunda secara umum, seperti menggunakan baju kebaya dan pangsi, khususnya menampilkan alat musik bangkong reang dan Desa Lebakmuncang di Ciwidey, ada juga yang menjadi abah sebagai maskot dari Desa Lebakmuncang,” kata Martina Kusuma, perwakilan mahasiswa Ilmu Komunikasi, Telkom University.
“Selain pawai, kita juga membuka stand booth dan menampilkan performance yang lebih menonjolkan wujud bentuk asli dan bunyi dari bangkong reang, salah satunya menyatukan bangkong reang dengan musik akustik yang berpotensial menenangkan suasana hati penonton. Artinya, penting bagi kita untuk menekankan sikap westernisasi agar anak muda tidak terlalu mengagungkan musik modern, terutama budaya luar,” lanjutnya menjelaskan.
Adapun konsep yang digunakan pada booth di pameran itu mengusung tema APIK (Asri Pemandangan Indah Kahuripan). Sedangkan, pada penampilannya, mahasiswa ini juga membawakan sekitar tiga lagu Indonesia yang dikolaborasikan dengan alat musik bangkong reang.
Martina menuturkan, pameran budaya berupa pawai, stand booth dan performance sangat efektif untuk mengenalkan bangkong reang yang juga dikolaborasi dengan lantunan musik modern.
Tak disangka, mahasiswa ilmu komunikasi ini berhasil merebutkan best booth dan best performance dari 400-an mahasiswa dalam acara penutupan pra-event menuju main event Urban Village 2022 pada 7 Januari 2023 mendatang di Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Telkom University.
“Suarakan APIK menjadi salah satu upaya mereka dalam mengatasi sikap westernisasi dan krisis identitas nasionalis sekaligus menjadi dasar konsep awal dari kampanye sosisalisasi ke delapan sekolah karena sejalan dengan tujuan yang dipilih, yaitu atasi krisis identitas nasionalisme dengan Gerakan Ayo Kenal Bangkong Reang,” ujarnya.

source

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button