Daftar 10 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Kampus Mana Incaranmu? – detikcom
Di Indonesia, perguruan tinggi memiliki ragam jenis, mulai dari institut, sekolah tinggi hingga universitas. Ada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan ada Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Kampus mana saja termasuk perguruan tinggi tertua di Indonesia?
Perguruan tinggi di Indonesia telah ada sejak zaman kolonialisme, bahkan kampus-kampus tersebut menjadi salah satu bentuk politik etis pemerintah Belanda kepada kaum pribumi pada kala itu. Sejarah mencatat pendidikan tinggi di Indonesia sudah ada sejak 1849. Namun, dulunya sekolah tersebut belum seperti saat ini yang memiliki banyak fakultas dan program studi.
Dalam perkembangannya, pendidikan tinggi zaman dahulu tidak sama seperti sekarang yang memiliki fakultas dan program studi. Melansir dari laman Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII, berikut 10 perguruan tinggi tertua di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman resmi kampus, UI telah dibangun sejak tahun 1849. Awalnya, UI memiliki nama Dokter-Djawa School dan berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen atau STOVIA pada tahun 1898.
Kemudian, nama Universitas Indonesia atau Universiteit van merupakan sekolah tinggi kesehatan. Dulunya UI adalah sekolah tinggi ilmu kesehatan. Kemudian pada 1851 sekolah tersebut dinamai Dokter-Djawa School, yang berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau STOVIA pada 1898.
Nama Universiteit van Indonesië yang menjadi Universitas Indonesia mulai digunakan pada 1950.Kampus UI yang terletak di Depok mulai dibangun tahun 1987.
Perguruan Tinggi tertua kedua di Indonesia yaitu ITB. Berdiri sejak 3 Juli 1920, ITB dibangun oleh pemerintah Belanda dengan nama de Technische Hogeschool te Bandung (TH). Lalu pada 2 Maret 1959, barulah pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya ITB.
TH mengalami perubahan nama ketika Jepang berkuasa pada 1944-1945 menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD). Kemudian, saat Indonesia merdeka, nama BKD menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung.
Sebelumnya, ITB sempat menjadi bagian dari UI dengan nama Universitas Indonesia untuk Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam.
UGM diresmikan oleh pemerintah RI di Yogyakarta pada 19 Desember 1949. Saat itu, UGM memiliki fakultas kedokteran, hukum, teknik, pertanian, kedokteran hewan, serta sastra dan filsafat.
Namun, pada bulan September 1955 terjadi perubahan di universitas ini dengan mengganti Universitit menjadi Universitas dan Fakultit menjadi Fakultas. Berbagai perubahan terus terjadi pada UGM dengan pembukaan jenjang pendidikan pascasarjana, non sarjana, dan berbagai universitas.
Tahun 2009, UGM memiliki 26 Program Diploma, 69 Program Sarjana Reguler (S1), 21 Program Sarjana Swadaya (S1). Selain itu, UGM juga punya 88 Program Magister Monodisiplin (S-2), 16 Program Magister Multidisiplin (S-2), 23 Program Spesialis I (Sp-1), serta 32 Program Doktor (S-3).
Pendirian IPB dimulai pada tahun 1940 ketika pendidikan tinggi pertanian diselenggarakan di Indonesia untuk pertama kalinya. Lalu, IPB resmi menjadi pada 1 September 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan 91/1963 dan disahkan Keppres 279/1965.
Kelahiran IPB menemui titik terang dengan berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian, Universitas Indonesia di Bogor. Prof Dr PA Hoesin Djajadiningrat adalah tokoh yang berperan dalam menginisiasi berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian.