Uncategorized @id

Tagar #AliansiMahasiswaTelkom Sempat Trending di Twitter, Ada Apa?


Kabupaten Bandung – Tagar #AliansiMahasiswaTelkom muncul di trending topik media sosial Twitter. Tagar tersebut banyak berisikan keluhan mahasiswa terkait kebijakan di Telkom University.

Seperti yang dilihat detikcom pukul 17.30 WIB, Rabu (1/7/2020), tagar tersebut sudah menjadi trending topik terpopuler urutan pertama di Indonesia. Seperti salah satu akun, @orng_itam yang mempertanyakan kebijakan kampus terkait Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) di Telkom University.

“Uang BPP yang dibayar full itu apa aja sih efeknya ke mahasiswa secara langsung? Fasilitas sama sekali tidak kami gunakan kok. Untuk subsidi kuota? Yang kemarin aja baru 2 kali dapat dari yang katanya 3 kali,” cuit akun @Orng_itam tersebut disertai tagar #AliansiMahasiswaTelkom.

Selain itu, ada juga akun @nethan_kuru yang menyatakan tidak akan membayar BPP secara penuh. Justru, ia menuntut agar kampus transparan terkait dana yang digunakan selama pandemi virus Corona.

“Wahai kampus swasta No.1. Kalo aku pribadi tidak mau bayar full BPP! Fasilitas kampus tidak semua dipakai, hanya pemeliharaan. Pembangunan ataupun peremajaan gedung tidak urgent. Subsidi kuota atau apapun tidak merata. Selebihnya mohon segera keluarkan transparansi biaya!” cuitnya.

Bukan hanya kedua cuitan tersebut, tanggapan berbeda dicuitkan oleh @humancapitalizd. Ia menyerukan agar BPP untuk dikurangi karena di tengah pandemi ini sangat sulit untuk memperoleh uang.

“Plis lah atuh, Tel-U kurangin BPP kita. Udah nyari duit mah susah ditambah Corona gini,” keluh @humancapitalizd itu.

Di lokasi berbeda, detikcom mencoba menghubungi Presiden Mahasiswa Telkom University, Aninditya Santiko Wibowo. Ia mengatakan #AliansiMahasiswaTelkom merupakan inisiatif gerakkan mahasiswa Telkom University tidak mengatasnamakan BEM ataupun satu organisasi mahasiswa.

“Perlu ditekankan, gerakkan tersebut merupakan inisiatif dari mahasiswa Telkom. Gerakkan ini bukan inisiasi dari BEM melainkan seluruh mahasiswa,” ujar Aninditya.

Aninditya menjelaskan, gerakkan tersebut bukan hanya tagar semata. Melainkan ada beberapa tuntutan yang diharapkan mahasiswa dapat diterima oleh pihak kampus. Menurut dia, kebijakan kampus semestinya menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di tengah pandemi virus Corona.

Ia mengatakan, ada dua tuntutan utama yang didorong dalam gerakkan tersebut. Tuntutan yang pertama, mahasiswa meminta agar adanya pengurangan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP).

“Yang pertama kami meminta untuk memberikan keringanan UKT. Karena kita melihat, Telkom sudah mengeluarkan kebijakan satu semester ke depan adalah full daring,” ujarnya.

Ia menilai, ketika mahasiswa melakukan kuliah secara daring, memungkinkan adanya penghematan biaya dalam kegiatan kuliah. Atas dasar itulah tuntutan tersebut diajukan oleh #AliansiMahasiswaTelkom ini.

“Artinya kan, ketika full daring mahasiswa tidak merasakan fasilitas di dalam kampus. Tentunya, kampus memiliki penghematan dalam pembiayaan kegiatan akademik,” ucapnya.

“Agar kami tahu apakah kampus melakukan penghematan selama pandemi, di kuliah full online, berapa penghematan kampus yang dikeluarkan. Itu kan berpengaruh juga dengan nilai potongan BPP nanti. Kita menuntut transparansi dana yang dilakukan kampus berupa pengeluaran dan pemasukan yang diterima kampus,” tuntutnya.

Sampai dengan pukul 20.30 WIB, dari pantauan detikcom tagar #AliansiMahasiswaTelkom masih menduduki puncak perbincangan warganet di Twitter.

Sementara itu, sampai saat ini pihak kampus Telkom University belum bisa memberikan tanggapan terkait tuntutan #AliansiMahasiswaTelkom tersebut.

(mso/mso)


Source link

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button