Penelitian & Pengabdian MasyarakatTelkom University

Cerita Anak Petani Jadi Orang Paling Berpengaruh di Dunia: Memilih Jadi Dosen Dibanding Bekerja di Perusahaan – Ayo Bandung – Ayo Bandung


DAYEUHKOLOT, AYOBANDUNG.COM — Ingin menjadi ilmuwan besar yang dikenal. Menjadi salah satu cita-cita Suyanto, anak petani jadi orang paling berpengaruh di dunia yang memilih menjadi dosen dibanding bekerja di perusahaan.

Cita-cita yang sudah berada di depan mata untuk diraih. Setelah dia dinobatkan sebagai salah satu dari 58 ilmuwan paling berpengaruh di dunia oleh Stanford University dan Elsevier BV pada pertengahan 2021.

“Saya orangnya lebih mengejar reputasi, ingin dikenal seperti ilmuwan besar,” ujar Suyanto kepada Ayobandung beberapa waktu lalu.

Menjadi ilmuwan besar, tentu membuat Suyanto memiliki reputasi tinggi, terlebih saat ini dia telah dinobatkan sebagai salah satu imuwan paling berpengaruh di Dunia.

Cita-cita tersebut membuatnya memilih Dosen sebagai pekerjaan. Menjadi pengajar tentu bisa memuluskan mimpi sejak kecil.

Padahal, pada tahun 98-an ketika dia lulus kuliah, walaupun Indonesia sedang dalam keadaan krisis moneter, namun lulusan informatika memiliki kesempatan tinggi untuk diterima di perusahaan.

Suyanto yang baru lulus kuliah, memang sempat bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Namun, kurang dari setahun dia kembali ke Bandung dan mendaftar sebagai asisten dosen di Fakultas Informatika STT Telkom (Sekarang menjadi Telkom University).

Gaji besar dan lapangan pekerjaan luas disampingkan oleh Suyanto. Awal 1999 dia secara resmi menjadi asisten Dosen di STT Telkom.

“Sejak smester 3 saya memang sudah menjadi asisten laboratorium untuk mengajar pemograman,” ucapnya.

Menjadi dosen memang membuatnya selangkah lebih dekat dengan cita-citanya menjadi seorang ilmuwan.

Pelbagai informasi dan perkembangan teknologi yang menjadi kegemarannya mudah untuk didapat.
Berbeda ketika bekerja di sebuah perusahaan, walaupun pendapatan dimungkinkan lebih besar, namun informasi mengenai informatika yang disukainya akan didapat lambat.

“Dengan menjadi dosen. Kita akan terus tune in dan akan selalu up to date informasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Pemkab Bandung Siap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

Tidak kalah penting bagi Suyanto adalah bisa mentransfer pengetahuan yang didapat dari penelitian yang dilakukannya kepada mahasiswa. Ilmu tersebut akan terus dikembangkan di kemudian hari dan bisa berguna bagi banyak orang.

“Ilmu itu akan lebih bermanfaat. Saya akan lebih senang ketika bisa menggerakan banyak orang meraih mimpi,” katanya.

Menggerakkan banyak orang untuk meraih mimpi salah satunya bisa didapat dengan menjadi seorang pengajar. Hal tersebut dibuktikan Suyanto, beberapa mahasiswanya bisa sukses meraih mimpinya.

Selain itu, dia mengaku jika pilihannya menjadi seorang pengajar di Telkom University juga untuk lebih mendekatkan kepada mimpinya yang lain.

“Saya memiliki mimpi memiliki anak banyak,” ungkapnya.

Mimpi memiliki banyak anak merupakan ungkapan untuk bisa lebih dekat dan mendidik anak. Memiliki banyak anak mempunyai tanggung jawab besar.

Jam kerja dosen yang fleksibel, membuat Suyanto bisa memiliki banyak waktu untuk lima orang anaknya. Dua putri kembarnya saat ini sedang menimba ilmu di Fakultas Informatika Telkom University.

Kini, anak petani jadi orang paling berpengaruh di dunia itu, masih aktif menjadi dosen. Di sela mengajar, dia terus melakukan penelitian. [*]Baca Juga: Perjalanan Suyanto, Anak Petani yang Menjadi Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia
Editor: Aris Abdulsalam
Jl. Terusan Halimun No. 50 Bandung

+62 (22) 73517371 & 73513312

©2023 PTI

source

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button