TeknologiTelkom UniversityUniversitas di Bandung

Kenali Beda Anak Speech Delay dan Autis Menurut Dokter – Orami

Scroll untuk melanjutkan membaca
Banyak orang beranggapan speech delay berkaitan dengan autisme pada anak. Sebab, tak banyak orang yang tahu beda anak speech delay dan autis.
Walaupun sekilas sama dan berhubungan terhadap tumbuh kembang anak, kondisi ini mengarah pada dua hal berbeda dan pengobatannya pun tidak sama.
Meskipun speech delay sering menjadi ciri khas ASD, tetapi keterlambatan bicara, tidak berarti autisme.
Faktanya, ada perbedaan utama antara keterlambatan komunikasi yang disebabkan autisme dan jenis gangguan bicara hingga bahasa lainnya.
Moms dan Dads perlu memahami hal ini lebih baik agar dapat menemukan perawatan yang tepat dan tidak muncul praduga buruk pada anak.
Namun, apa beda anak speech delay dan autis?
Baca Juga: 3 Cara Menenangkan Anak dengan Autisme saat Sedang Tantrum
Setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing.
Akan tetapi, tak sedikit anak yang mengalami tumbuh kembang lambat, salah satunya terlambat bicara dan berbahasa atau speech delay.
Keterlambatan berbicara ini merupakan masalah perkembangan umum dan memengaruhi sekitar 10 anak-anak yang belum menginjak bangku sekolah.
Anak yang mengalami keterlambatan berbicara, biasanya diduga juga mengidap autisme.
Nah, di sinilah beda anak speech delay dan autis. Anak yang belum bisa bicara belum tentu mengalami autis, Moms.
Menurut dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K), Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak & Remaja, RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, anak terlambat bicara belum tentu autisme.
“Anak yang belum bisa bicara belum tentu termasuk anak dengan autisme.
Anak yang belum mampu bicara bisa jadi hanya mengalami speech delay atau terlambat bicara, hiperaktivitas, atau masalah perkembangan lainnya.
Sedangkan anak dengan autisme pasti mengalami terlambat berbicara,” jelas dr. Anggia Hapsari.
Oleh karena itu, jika di usia tertentu perkembangan anak tidak sesuai, orang tua harus segera bertindak preventif.
Tindakan preventif dengan membawa anak ke psikiater atau dokter spesialis anak subspesialis tumbuh kembang untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Lantas, mengapa anak speech delay kerap disamakan dengan anak autisme?
Ini karena keduanya menimbulkan gejala yang hampir serupa, yakni masalah dalam berkomunikasi.
Padahal bila Moms dan Dads kembali lagi memahami definisinya, keduanya adalah hal yang berbeda, lho.
Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku.
Agar Moms tidak lagi bingung, mari pahami satu per satu perbedaannya.
Baca juga: 5 Terapi Wajib Balita Speech Delay Usia 2 Tahun, Catat!
“Sekilas anak speech delay terlihat mirip dengan anak autisme karena keduanya mengalami kesulitan dalam kemampuan berbahasa,” ungkap dr. Anggia Hapsari.
Namun, beda anak speech delay dan autis bisa dilihat dari gejala ini.
Anak yang terlambat bicara tidak dapat mengucapkan kata sederhana, seperti “Mama” atau “Papa” dengan jelas di usia 12 hingga 15 bulan.
Mereka sulit memahami untuk berbicara dalam kalimat pendek pada usia 3 tahun, dan tidak mampu menyampaikan sebuah cerita sederhana pada usia 4-5 tahun.
Sementara anak autisme bisa mengucapkan kata “Mama”, “Papa” atau kata lainnya, tapi tidak bisa menggunakannya untuk berkomunikasi.
Mereka cenderung mengulang kata-kata tertentu untuk dirinya sendiri.
Pada beberapa kasus, anak dengan autisme bisa saja mengalami speech delay, seperti dilansir dari Mayo Clinic.
Akan tetapi, hal ini tidak menunjukkan jika anak yang mengalami keterlambatan berbicara itu mengidap autisme.
Baca Juga: 3 Tips Traveling dengan Anak Autisme Menaiki Pesawat
Beda anak speech delay dan autis terlihat juga dari bentuk komunikasinya.
Perbedaannya adalah anak dengan autisme tidak hanya mengalami kesulitan berbahasa, tetapi juga sulit bersosialisasi.
“Anak dengan autisme dapat memiliki atau mengetahui beberapa kosa-kata, seperti anak terlambat bicara.
Namun, anak dengan autisme cenderung hanya mengulang-ngulang kata tersebut dan tidak menggunakannya dalam bentuk kalimat untuk berkomunikasi,” kata dr. Anggia Hapsari.
Anak dengan speech delay biasanya berkomunikasi dengan menggunakan tubuh mereka.
Seperti menunjuk benda yang ingin ia mainkan, mengangguk, atau menggelengkan kepala.
Beda dengan anak autisme, mereka kerap kali melakukan gerakan berulang yang tidak ada tujuannya.
Gerakannya ini seperti suka memukul tubuh atau menjentikkan jari.
Baca Juga: Anak Terlambat Bicara: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Kemudian, beda anak speech delay dan autis yang bisa Moms dan Dads perhatikan adalah cara mereka menunjukkan minat pada suatu hal.
Anak yang terlambat bicara, lebih tertarik dengan hal-hal yang dilakukan orang lain. Bahkan terkadang, mereka juga menirunya.
Lain hal dengan anak autisme, mereka kadang menaruh minat dan perhatian pada sesuatu yang mungkin tidak membuat orang tertarik dan tidak menirukan orang di sekitarnya.
Biasanya mereka menyukai hal-hal yang sifatnya mendetail, seperti lebih menyukai roda mobil ketimbang mobilnya secara utuh.
Baca Juga: Viral Anak Autis Dijepit, Ini Tanggapan dan Jawaban Psikolog
Ketika Moms memanggil nama anak yang mengalami speech delay, mereka bisa menoleh, menghampiri, atau mengangguk tersenyum.
Hal berbeda ditunjukkan oleh anak autisme, kerap kali mereka jarang merespons ketika namanya disebut.
Anak-anak cenderung lebih suka ditemani oleh orang yang disukainya.
Hal ini ditunjukkan oleh anak dengan speech delay, umumnya mereka akan sedih atau cemas bila ditinggal sendiri.
Beda dengan anak autisme, ini karena mereka lebih suka menyendiri dan kesulitan untuk melakukan aktivitas berkelompok.
Selain melihat bagaimana perilaku dan kemampuan berkomunikasi, beda anak speech delay dan autis juga bisa dilihat dari penyebab yang mendasarinya.
Keterlambatan berbicara biasanya disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
Kondisi frenulum pendek yang membatasi gerakan lidah mereka dalam berbicara juga berpengaruh.
Hal tersebut tidak menjadi penyebab pada anak autis karena sebagian besar tidak diketahui secara pasti.
Faktor genetik dan lingkungan diduga memainkan peran terhadap perkembangan otak anak autisme.
Baca Juga: 3 Kelebihan Anak Terlambat Bicara, Memiliki Kreativitas Tinggi
Sejauh ini, Moms sudah paham kan beda anak speech delay dan autis?
Agar lebih memudahkan untuk membedakan, ini tanda speech delay menurut dr. Anggia Hapsari.
Umumnya, saat berusia 18 bulan anak sudah dapat mengucapkan setidaknya 20 kata.
Ketika berusia 24 bulan, anak dapat menggunakan kurang lebih 50 kata dan menggabungkan beberapa kata menjadi satu kalimat.
“Anak yang terlambat bicara biasanya terdeteksi pada usia 18-30 bulan,” jelasnya.
Sama seperti anak-anak lainnya, anak yang terlambat bicara memiliki pengertian akan:
Namun, anak terlambat bicara memiliki kosa-kata yang kurang dari teman-teman sebayanya.
Anak yang terlambat bicara mengalami kesulitan dalam berbicara yang membuatnya lebih pendiam atau bahkan tidak mau berbicara sama sekali.
Baca Juga: Serba-serbi Autisme, Gejala Hingga Pengobatannya yang Tepat
Penyebab anak mengalami speech delay belum diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa kondisi yang diduga dapat memengaruhi terjadinya speech delay pada anak, di antaranya:
Untuk menstimulasi kemampuan bicara anak, orang tua dapat melakukan hal-hal berikut di rumah, seperti:
Baca Juga: 15+ Rekomendasi Mainan Anak 1 Tahun, Bantu Tumbuh Kembangnya
Speech delay adalah sebuah kondisi yang dapat dialami oleh bayi dan anak-anak yang menyebabkan mereka mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa.
Beberapa orang tua mungkin masih menganggap kondisi ini merupakan hal biasa dan dapat hilang dengan sendirinya.
“Namun pada kenyataannya jika tidak ditangani dengan tepat, speech delay dapat memengaruhi perkembangan anak dalam hal sosial, emosional, perilaku, dan kognitif,” ungkap dr. Anggia Hapsari.
Selain itu, kondisi speech delay yang dibiarkan akan berdampak buruk ketika mereka dewasa.
Sebab, pertumbuhan anak akan terhambat dan menyebabkan mereka tidak bisa berbahasa meski sudah memasuki usia untuk berbahasa.
Jadi, speech delay jangan dianggap sepele, ya Moms.
Moms dan Dads sudah paham apa saja beda anak speech delay dan autis?
Nah, dengan memahami hal tersebut, Moms dan Dads dapat mudah untuk mengasuh Si Kecil dan meminta perawatan yang tepat.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang berkebutuhan khusus ini.
Anak dengan speech delay menjalani pengobatan berdasarkan penyebab yang mendasarinya yang mungkin melibatkan prosedur operasi.
Perawatannya juga meliputi latihan berbicara dengan dokter spesialis dan konseling dengan psikolog anak jika memang dibutuhkan.
Sementara anak autisme, perawatannya meliputi penggunaan obat-obatan untuk membantu meredakan gejalanya.
Kemudian, mereka juga direkomendasikan untuk mengikuti terapi untuk anak autisme, di antaranya:
Baca Juga: Anak Terlambat Bicara, Ketahui Gejala dan Langkah Penanganan yang Diperlukan
Nah, itu dia informasi mengenai beda anak speech delay dan autis yang bisa perlu ketahui.
Perlu diingat tak selamanya terlambat berbicara atau sulit berkomunikasi pertanda anak mengidap autisme, ya, Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
FOLLOW US
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.
rbb
Home
Shopping
Articles
IbuSibuk
Account

source

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button