BeritaUniversitas di Bandung

Kisah Suyanto, Diinginkan Ayah Jadi Insinyur, Anak Petani Itu Kini Jadi Ilmuwan Berpengaruh di Dunia – Tribun Jabar

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID- Terlahir dalam keluarga petani, Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc. menjadi ilmuan paling berpengaruh di dunia di bidang artifical intelegence (kecerdasan buatan). Untuk seorang profesor, usianya relatif masih muda, 47 tahun.
Ditemui setelah penobatannya sebagai guru besar di Telkom University di Kabupaten Bandung, Minggu (12/11), mengaku masa kecilnya ia habiskan di kota kelahirannya, Jombang, Jawa Timur. SD, SMP, dan SMA juga ia selesaikan di sana.
“Memang sudah tertarik bidang sain dan engineering. Lalu masuk STT Telkom, semester 6 tertarik artificial intelegence, yang waktu itu belum banyak dikenal dan baru booming 2020,” ujar Suyanto.
Suyanto mengatakan, sebagai petani, orang tuanya memiliki lahan cukup luas hingga mendapat penghargaan dari bupati.
“Ketika saya lahir, sawah luas tadi berkurang banyak sehingga dibesarkan saat ekonomi relatif kurang, tidak kurang banget, tapi katakanlah rata-rata,” ujar Suyanto.
Baca juga: SMK Pariwisata Telkom Bandung Pilot Project Implementasi ISO 21001:2018
Anak kedelapan dari sembilan bersaudara mengatakan, saat itu kakak-kakaknya sudah bekerja.
“Merekalah yang kemudian bergotong royong membiayai pendidikan saya,” ujarnya.
Suyanto mengatakan, ayahnya sangat menginginkan ada salah satu anaknya yang menjadi insinyur.
“Saya berusaha keras untuk memenuhi keinginan beliau. Alhamdulillah sekarang menjadi profesor jauh melebihi target, melebihi ekspektasi,” kata Suyanto.
Suyanto mengeyam pendidikan S1 di STT Telkom 1993, yang kini menjadi Telkom University, kemudian melanjutkan S2 di Chalmers University of Technology Swedia, dan menempuh pendidikan doktornya di Universitas Gadjah Mada pada 2012.
“Teknik pembelajaran yang saya lakukan, lebih banyak bermain. Main keluar dari rutinitas. Itu yang sering dilakukan ketika kuliah. Mungkin tidak baik juga bagi yang tidak biasa,” kata Suyanto.
Dengan melakukan hal tersebut, Suyanto mendapatkan inspirasi berbagai fenomena di lingkungan, seperti di indekos atau tempat lainnya.
“Dari situ mendapat banyak ide yang menghasilkan model generalis. Menguasai banyak ilmu, tahu relasinya, sehingga bisa menghasilkan sebuah model sistemik saling terkait,” kata dia.
Baca juga: Sosok Suyanto, Anak Petani yang Kini Jadi Ilmuan Berpengaruh di Dunia

source

PuTI

https://it.telkomuniversity.ac.id

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button