Tel-U Bersama PT Telkom Berikan Bantuan Alat Daur Ulang Sampah – Media Indonesia
Bola kini ada di kaki Kaesang untuk menggunakan peluang maju di pilkada setelah aturan berubah.
Dengan kondisi kehidupan Orang Rimba yang marginal dan berdomisili di dalam kawasan atau pinggiran hutan yang tersisa,
Untuk mendukung pengelolaan daur ulang sampah serta penguatan ketahanan pangan, Telkom University (Tel-U) bersama PT Telkom Indonesia Unit Community Development Center (CDC), menyerahkan bantuan produk inovasi di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat
(Jabar) pada Selasa (12/9) lalu. Langkah ini merupakan bentuk inisiasi Tel-U, sebagai bagian dari komunitas akademisi yang bertanggungjawab terhadap pencapaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TBP) atau
Sustainable Deveopment Goals (SDGs).
Rektor Tel-U Prof Adiwijaya melalui keterangannya di Bandung Rabu (13/9) mengatakan, bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan Tel-U berfokus pada solusi inovatif menyesuaikan dengan tantangan yang dihadapi
masyarakat. Perubahan akan lebih cepat terjadi jika ada kolaborasi kuat antara pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah dan masyarakat.
"Tel-U melakukan sebuah inisiasi untuk memberikan solusi kepada masyarakat, diantaranya daur ulang sampah serta ketahanan pangan. Ini juga sebagai usaha kita untuk dapat berkontribusi pada 17 TBP. Semoga
kolaborasi ini dapat dirasakan manfaatnya tidak hanya oleh masyarakat Desa Tarumajaya, namun lebih luas bagi bangsa ini," jelasnya.
Baca juga: Dosen Telkom University Ciptakan Alat Pandeteksi Unsur Hara
Menurut Adiwijaya, dua alat inovasi yang akan di implementasikan di Desa Tarumajaya yaitu sebuah insinerator ramah lingkungan bernama Telurator. Alat ini telah terpasang di 9 TPS Desa Tarumajaya. Insinerator ini dapat mengurangi volume sampah dengan proses pembakaran yang lebih efisien, aman dan ramah lingkungan. Alat inovasi lainnya adalah Telufhoenix, sebuah instalasi hidroponik dan aquaponik yang hadir di 40 titik RW 1
dan RW 9 Desa Tarumajaya.
"Hadirnya Telufhoenix diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Tarumajaya untuk mengembangkan sistem pertanian modern yang tidak hanya efisien dalam penggunaan air, tetapi juga menghasilkan hasil panen yang
lebih baik dalam ruang terbatas," lanjutnya.
Baca juga: Telkom University Raih Bintang 5 Pemeringkat Dunia Dari QS Stars
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabuapten Bandung, Oki Suyatno mengungkapkan, persoalan sampah saat ini adalah masalah sekaligus menjadi tantangan bagi seluruh pihak untuk mencari solusi bersama.
"Apa yang dihibahkan ke desa pada hari ini, kami yakin dapat berdampak positif bagi masyarakat secara luas. Apresiasi setinggi-tingginya dari kami, mari kita saling membahu menyelesaikan masalah ini," tambahnya.
GM Regional Enterprise & Government Service Telkom Indonesia, Ricka Febriliantina juga menyampaikan apresiasi terhadap inovasi yang menjadi solusi dalam menjawab permasalahan di Jabar, diharapkan implementasi teknologi di desa bisa menjadi nilai jual wisata.
"Kami dari industri siap berkolaborasi di bidang lingkungan hidup. Hadirnya teknologi di desa ini, bisa menjadi daya tarik wisata, serta kami mendorong Desa Tarumajaya untuk menjadi benchmark desa-desa lain di
Jabar berkat terimplementasinya dua alat inovasi tersebut," ucapnya.
Apresiasi lain juga datang dari General Manager CSR Telkom Indonesia, Suharsono, menurutnya sasaran CSR Telkom beririsan dengan SDGs, sehingga kolaborasi seperti hari ini mendapat dukungan prioritas.
"Kami diamanatkan untuk CSR, sasarannya adalah 17 TBP. Sebagai badan usaha, kami melihat aksi seperti ini memiliki potensi tidak hanya menjawab masalah umum, namun juga meningkatkan kesejahteraan secara ekonomi pada Masyarakat," katanya.
Peneyarahan dua produk inovasi diatas merupakan awal dari perjalanan Tel-U untuk terus berkontribusi bagi dunia. Tel-U memiliki tekad yang kuat untuk terus menghasilkan inovasi dan produk yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendukung pengembangan ekonomi nasional melalui budaya enterpreneurial. Kedepannya diharapkan inisiatif-insiatif ini akan menjadi landasan untuk perubahan yang lebih baik sehingga Tel-U dapat selalu memberikan kontribusi terbaik kepada negara, dunia dan semesta. (Z-10)
Perusahaan mampu memangkas jejak karbon hingga 60% pada setiap kemasan cat berukuran 2,5-liter atas pengurangan rangkaian produksi.
UGM tidak hanya mengembangkan teknologi pembuatan baterai berbasis nikel, tetapi juga fokus pada pengembangan teknologi daur ulang baterai.Â
Merujuk laporan Bappenas ang dipublikasi pada 2021, limbah tekstil diproyeksikan menyentuh angka 3.5 juta ton pada 2030 mendatang.Â
Sinar Mas Land melalui Living Lab Ventures menggandeng Plasticpay menempatkan Reverse Vending Machine yang dapat menerima sampah plastik dari publik dan menukarnya menjadi uang elektronik.
EKSHIBISI seni bertajuk Biophilia: Shattering Illusion digelar ISA Art Gallery di Gedung Wisma 46, Jakarta.
KLHK serta DLH DKI Jakarta turut berpartisipasi untuk mendukung guna ulang (reuse) sebagai upaya pengurangan sampah dari hulu.
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan hidup.
PEMBATALAN pemenang tender proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat
Kementerian Unifikasi Seoul mengungkapkan parasit telah ditemukan dalam balon berisi sampah yang dikirim oleh Korea Utara ke Korea Selatan.Â
Pihak terkait mulai dari pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait terus mengupayakan pembersihan sampah.
Volume sampah yang terkumpul yakni 1.050 M3 atau setara 33 ton
Peserta diberikan materi tentang peran komunitas dalam pengelolaan sampah, ekonomi sampah, dan pengenalan inovasi Crapco Indonesia.
Copyright @ 2024 Media Group – mediaindonesia. All Rights Reserved