Kemendikbudristek Fasilitasi 2.680 Mahasiswa Luar Negeri Belajar di Indonesia
Beasiswa (ilustrasi). (Kemendikbudristek telah memfasilitasi 2.680 mahasiswa luar negeri belajar di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memfasilitasi 2.680 mahasiswa luar negeri belajar di Indonesia kurun waktu tahun 1992 hingga tahun 2023. Program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) bagi mahasiswa itu merupakan bagian dari soft diplomacy.
“Total saat ini dari tahun 1992-2022 beasiswa yang sudah diberikan 2.680,” ucap Direktur Kelembagaan Kemendikbudristek Lukman saat acara Internasional Student Summit di Gedung Sate, Senin (16/10/2023) malam lalu.
Ia menuturkan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa luar negeri untuk belajar di Indonesia bagian dari soft diplomacy. Diharapkan kesan mereka selama di Indonesia yaitu aman, nyaman, ramah dan memiliki kualitas pendidikan yang baik.
Lukman mengatakan beasiswa yang diberikan sudah dilakukan sejak tahun 1992 untuk mahasiswa luar negeri dari negara berkembang. Dengan beasiswa itu, ia berharap menarik minat warga asing belajar di Indonesia.
“Dampak dari kita memberikan beasiswa kepada mereka satu orang penerima beasiswa akan menarik 10 orang yang sukarela masuk ke Indonesia dan akan memperkenalkan Indonesia,” kata dia.
Lukman memberikan contoh sukses program KNB yaitu 80 persen alumni sudah menduduki posisi penting di pemerintahan mereka. Selain itu, memudahkan produk Indonesia untuk masih ke negara tersebut.
“Kita punya sukses story alumni hampir 80 persen alumni dari KNB itu sudah menjadi pejabat di setiap negara. Ada yang menjadi menteri, ada yang menjadi wakil perdana menteri,” kata dia.
Pada tahun 2023, ia menuturkan beasiswa KNB akan dibiayai oleh LPDP Kementerian Keuangan. Diharapkan jumlah kuota beasiswa untuk mahasiswa luar negeri di negara berkembang terus meningkat.
“Kemarin (2023) yang mendaftar dan layak itu ada 2.500 karena dana terbatas kita hanya 220 (penerima beasiswa) untuk tahun ini dan tahun depan akan kita tingkatkan dari LPDP,” kata dia.
Ia menambahkan kegiatan Internasional Student Summit dihadiri oleh 220 orang dari 49 negara berkembang. Mereka diharapkan akrab dengan budaya dan kondisi di Indonesia.
Rektor Telkom University Prof Adiwijaya mengapresiasi kegiatan Internasional Student Summit yang digelar di Kota Bandung. Ia menuturkan kali ini Telkom University menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan itu.
“Ini adalah sebagai kontribusi kita untuk bangsa ini. Ini adalah soft diplomacy akan menunjukkan bahwa kita berusaha dengan negara-negara dimana kita melakukan kerja sama,” kata dia.